Dunia usaha merupakan salah satu pilar terwujudnya good gavernance. Dalam hal ini, dunia usaha membantu pemerintahan dalam memutar roda perekonomian dan menggerakkan pembangunan, Pemerintah yang memiliki kekuasaan dalam mengatur negara dan masyarakat yang menjadi pelaku terciptanya suatu good govarnance. BPBD selaku pilar pemerintah mencoba untuk mewujudkan misi good govarnance tersebut.
Kekeringan yang melanda beberapa wilayah di Jawa Timur menjadi tugas utama dalam musim kemarau saat ini. Permohonan bantuan air bersih dari Kabupaten menjadi pedoman dalam penyaluran bantuan yang jumlahnya pasti tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu BPBD Prov Jatim mengajak pelaku dunia usaha dalam rangkah memberikan sarana penyaluran dana Corporate Sosial Responsibility (CSR) dalam bentuk penanganan tanggap darurat bencana kekeringan.
Sesuai dengan 3 pilar penanganan bencana yang dilaksanakan oleh Pemerintah, Masyarakat dan Dunia Usaha khususnya untuk bencana kekeringan di Jawa Timur beberapa Perusahaan telah merespon dengan memberikan bantuan air bersih maupun pengadaan tandon air dan jerigen.
Dunia usaha yang telah berpartisipasi antara lain PT Gas Negara (PGN) dengan menyiapkan tandon sebanyak 73 unit kapasitas 2200 liter, BNI 46 Graha Pangeran Surabaya sebanyak 100 rit air bersih, BNI 46 Cabang Pacitan sebanyak Rp. 5 Juta diberupakan pembelian jerigen air, PT AQUATIC Pasuruan membantu pengiriman air bersih ke 3 Desa di Kabupaten Pasuruan selama 3 bulan pada masa kekeringan, PT Mobile Cepu Limited (MCL) di Kabupaten Bojonegoro membantu 168 rit air bersih 8 Kecamatan di 14 Desa, Badan Amil dan Zakat (BAZ) Jawa Timur membantu air bersih sebanyak 150 Rit dan Ikatan Konsultan Indonesia (INKINDO Jawa Timur) serta perusahaan perusahaan lainnya akan menyusul membantu meringankan beban masyarakat di 23 Kabupaten di Jawa Timur yang menjadi wilayah terdampak kekeringan. Hingga kini BPBD Prov Jatim masih terus melakukan upaya dalam rangka melakukan tindakan bagi wilayah yang terdampak.