BPBD Provinsi Jawa Timur menyadari adanya potensi rawan di selatan Pulau Jawa sehingga mengadakan peningkatan kapasitas masyarakat di wilayah tersebut melalui sebuah workshop. Workshop dengan materi kesiapsiagaan dan sistem peringatan dini tsunami disampaikan oleh BPBD Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan GIZ (Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit). Dalam pembukaan oleh Kabid PK BPBD Provinsi Jawa Timur, Bapak Ir. Sudarisman, M.T, disampaikan bahwa perlunya pelatihan secara berkesinambungan antara pemerintah dan masyarakat untuk membangun kesiapsiagaan sehingga meningkatkan kemampuan penduduk untuk mengatasi bencana tsunami.
Workshop ini diadakan pada tanggal 16-18 April 2012 di Hotel Selecta, Batu – Malang. Dihadiri oleh BPBD Kabupaten / Kota di pesisir selatan Pulau Jawa, SKPD terkait, LSM dan Relawan. Peserta workshop dibagi menjadi 8 kelompok kerja (pokja) yaitu Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember dan Banyuwangi. Pemateri hari pertama adalah Bapak Benny Usdianto (GIZ) yang memberikan gambaran awal tentang perkembangan peringatan dini di beberapa wilayah. Untuk hari kedua, pemateri adalah Ibu Vidi (GIS) berbicara tentang konsep pengurangan resiko bencana, Bapak Sugeng Yanu (Kasi Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jawa Timur) mengenai strategi pengurangan resiko bencana, Bapak Ridwan Yunus (BNPB) menjelaskan tentang hasil kajian risiko di Jawa Timur. Hari ketiga, Ibu Weniza, M.Sc. (BMKG) memberi penjelasan mengenai rantai peringatan dini tsunami bagi Pemda, BPBD dan Pusdalops.