Dalam rangka kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam khususnya banjir dan tanah longsor, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) DR. Syamsul Maarif, M.Si melakukan kunjungan kerja selama 4 (empat) hari di Provinsi Jawa TImur.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala BNPB bahwa Kunjungan ini dilangsungkan dalam rangka menindaklanjuti petunjuk langsung Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia, sejauh mana persiapan masing-masing daerah dalam penanggulangan bencana khususnya di Kali Ciliwung DKI Jakarta, Merapi (banjir lahar), Bengawan Solo (Jateng & Jatim), maka dari itu saya bersama Deputi dan staf BNPB meninjau langsung untuk Wilayah Jatim.
DR. Syamsul Maarif juga menyampaikan bahwa melihat prakiraan cuaca dari BMKG yang menyatakan adanya peningkatan curah hujan diatas rata-rata biasanya pada bulan Desember 2011 s/d Februari 2012 serta adanya siklus 5 (lima) tahunan banjir di masing-masing wilayah tersebut, seperti Jawa Timur sendiri di akhir tahun 2007 dan awal 2008 pernah terjadi banjir besar di Kabupaten Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik dll akibat luapan Bengawan Solo, sehingga sebagai antisipasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana tersebut kita perlu meninjau seberapa jauh kesiapan dari masing-masing Kabupaten serta material apa yang dibutuhkan dalam antisipasi tersebut.
Kegiatan Peninjauan ini sendiri sudah berlangsung sejak tanggal 10 – 13 Desember 2011. Dengan agenda dihari pertama (10/12) Kepala BNPB yang didampingi oleh BPBD Jatim melakukan kunjungan ke daerah yang dilalui oleh aliran Sungai Bengawan Solo mulai dari Kabupaten Gresik, Lamongan, Bojonegoro dan Kabupaten Tuban. Dalam setiap kunjungan di masing-masing Kabupaten tersebut Kepala BNPB beserta rombongan diterima langsung oleh Bupati / Wakil Bupati / Sekretaris Daerah beserta muspidanya. Disetiap pertemuan dilakukan paparan oleh masing-masing pimpinan daerah yang dilanjutkan arahan dari Kepala BNPB serta ditutup dengan penyerahan secara simbolis bantuan logistik untuk kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana khusunya banjir dan tanah longsor ini. Dalam kunjungan dihari pertama tersebut, Kepala BNPB menyempatkan untuk memantau perkembangan tanggul bengawan solo yang berada di Kecamatan Kanor.
Dihari kedua (11/12) Kepala BNPB beserta BPBD Jatim melanjutkan kunjungan ke wilayah bagian sebelah timur yaitu Kabupaten Pasuruan yang diterima langsung oleh Wakil Bupati Pasuruan beserta muspidanya. Disini Wakil Bupati juga memaparkan kesiapan Kabupaten Pasuruan dalam antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir dan tanah longsor yang dilanjutkan dengan arahan langsung dari Kepala BNPB serta ditutup dengan penyerahan secara simbolis bantuan logistik untuk kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana khusunya banjir dan tanah longsor ini. Setelah dari Kabupaten Pasuruan perjalanan dilanjutkan ke Kabupaten Lumajang. Dalam kegiatan kunjungan di Kabupaten Lumajang Kepala BNPB turut mengundang Kabupaten dan Kota Probolinggo untuk berkoordinasi terkait kesiapan Kabupaten dan Kota Probolinggo dalam antisipasi penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor dimasing-masing daerah terlebih dahulu sebelum acara dengan Kabupaten Lumajang dimulai pada malam harinya. Begitu juga halnya dengan dengan Kabupaten sebelumnya Kabupaten dan Kota Probolinggo juga mendapatkan bantuan logistik. Tepat pukul 19.00 pertemuan Kepala BNPB dan Bupati Lumajang beserta muspidanya dimulai dengan paparan yang disampaikan oleh Sekretaris Daerah kabupaten Lumajang selaku Kepala BPBD Lumajang yang dilanjutkan arahan dari Kepala BNPB serta ditutup dengan penyerahan secara simbolis bantuan logistik untuk kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana khusunya banjir dan tanah longsor.
Sampai berita ini diterbitkan, hari ini senin (12/12) Kepala BNPB beserta rombongan terus melanjutkan kunjungan ke Kabupaten Bondowoso dan Situbondo masih dalam rangkaian kesiapsiagaan penanggulangan banjir dan tanha longsor di masing-masing daerah.