KEDIRI – Sebagai upaya peningkatan kapasitas masyarakat dan pengurangan risiko bencana di berbagai lini masyarakat, hari ini, Selasa (25/7/2023), BPBD Jatim kembali menggelar Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di lingkungan sekolah.
Untuk kali perdana ini, program SPAB BPBD Jatim menyasar SMA Negeri 5 Taruna Brawijaya, Kota Kediri.
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto membuka langsung kegiatan yang akan diikuti berbagai unsur sekolah, seperti, para siswa, perwakilan guru, komite sekolah dan petugas security ini.
Turut mendampingi, Kabid PK BPBD Jatim Mohammad Chisjqiel dan Kalaksa BPBD Kota Kediri Indun Munawaroh.
Hadir juga, Kepala SMA Negeri 5 Taruna Brawijaya (Smata Jaya) Eko Agus Suwandi, Koordinator SRPB Jatim Dian Harmuningsih, Ketua Komite Sekolah, dan Perwakilan Dinas Pendidikan Kota Kediri.
Dalam sambutan selamat datang, Kepala Smata Jaya Eko Agus Suwandi menyampaikan terimakasih dan apresiasi atas program pembekalan mitigasi bencana bagi murid-muridnya ini.
Ia meyakini, program ini sangat bermanfaat, mengingat secara geografis letak SMAN 5 Taruna Brawijaya memiliki potensi bencana, seperti, erupsi Gunung api Kelud, gempa bumi dan kebakaran.
Karenanya, ia berharap kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini bisa berjalan secara berkelanjutan, utamanya bagi segenap siswa sekolahnya.
Sementara, Kalaksa BPBD Jatim dalam sambutannya menyampaikan 14 potensi bencana di Jatim, termasuk di wilayah Kota Kediri.
Ia berharap, dengan SPAB ini para siswa dan civitas sekolah bisa mengenali ancaman bencana yang ada di sekitarnya dan mengetahui strategi pencegahan dan penanganannya.
“Saya kira, ini penting, karena menurut penelitian di Jepang, saat terjadi bencana, 94,9 % keselamatan jiwa ditentukan oleh kesiapsiagaan diri sendiri dan orang-orang terdekat,” ujarnya.
Rencananya, selain di Kota Kediri, gelar SPAB tahun ini juga akan dilangsungkan di 9 daerah lain. Di antaranya, di Kab. Madiun, Kab. Blitar, Kab. Kediri, Kab. Malang, Tulungagung, Lamongan dan Lumajang.
Selain materi Kesiapsiagaan bencana yang akan disampaikan di kelas, kegiatan SPAB tahun ini juga akan diisi dengan pelatihan simulasi penanganan bencana gempabumi, kebakaran, dan beberapa jenis bencana lain.
Kecuali itu, kegiatan SPAB tahun ini juga akan disemarakkan dengan hadirnya Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena) yang akan memberikan pembelajaran kebencanaan melalui berbagai literasi, baik cetak maupun digital. (*)