Kondisi Wilayah Provinsi Jawa Timur merupakan Daerah Rawan Bencana yang memungkinkan terjadinya bencana secara tiba‐tiba, baik yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam maupun faktor manusia yang menyebabkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat proses pembangunan.
Dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, upaya penanggulangan bencana diIndonesia yang sebelumnya hanya dilakukan pada saat tanggap darurat (emergency response), sekarang telah berubah, dimana penanggulangan bencana mencakup semua fase bencana, yang diawali dengan fase kesiapsiagaan, tanggap darurat hingga pemulihan pasca bencana.
Perubahan paradigma ini tentu saja diikuti dengan perubahan sistem penanggulangan bencana yang dianut oleh semua elemen/lembaga baik itu pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha. Sehingga semua pihak akan memahami peran dan fungsi serta memiliki kepastian untuk mengambil tindakan terkait dengan penanggulangan bencana untuk semua tahapan bencana (siapa berbuat apa).
BPBD mempunyai tugas untuk menjamin terselenggaranya pelaksanaan penanggulangan bencana secara terencana, terkoordinir, terpadu dan menyeluruh, efektif, efisien, serta dapat dipertanggungjawabkan dalam rangka memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman, resiko dan dampak suatu bencana baik pada saat pra bencana, terjadi bencana dan pasca bencana.
Untuk mewujudkan hal tersebut diatas, sebagai bentuk konkrit nyata Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mencegah dan mengurangi resiko terjadinya bencana maka dilakukanlah kegiatan antisipasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana di Wilayah Provinsi Jawa Timur dengan melakukan “GELAR SATUAN TUGAS BENCANA PROVINSI JAWA TIMUR 2011” yang melibatkan semua unsur di dalam Penanggulangan Bencana baik itu Pemerintah, Masyarakat dan Dunia Usaha.
Kegiatan Gelar Satgas Bencana Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 mempunyai tujuan agar terciptanya koordinasi, kewaspadaan dan kesiapsiagaan para stakeholder/ pemangku kepentingan terhadap terjadinya musibah bencana alam di Wilayah Provinsi Jawa Timur; meningkatkan kemampuan yang terintegrasi dengan mengoptimalkan potensi dan sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing elemen yang terkait dalam Penanggulangan Bencana serta untuk menggelar kekuatan dan potensi penanggulangan bencana berupa peralatan, kekuatan personil, maupun ketrampilan Satgas Penanggulangan Bencana.
Kegiatan yang disaksikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur beserta muspida Provinsi Jawa Timur ini dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2011 di lapangan Puspa Agro Jawa Timur Jemundo Taman Kabupaten Sidoarjo yang melibatkan ratusan pasukan/personil yang aktif dalam penanggulangan bencana seperti Jatim Rescue BPBD Jatim, TNI, POLRI, BASARNAS, PMI, Dinkes, Dinsos, BMKG, Tagana, SER NU, Pramuka, Orari dll. Dalam kegiatan ni juga digelar sarana prasarana dan logistik pendukung penanggulangan bencana seperti Helikopter SAR, mobil rescue, water treatment, dapur umum, ambulance, rumah sakit lapangan, peralatan komunikasi, perahu karet, tenda dll.