Bencana : Puting Beliung
Lokasi : Kecamatan Ambunten, Sumenep
Angin kencang mengakibatkan beberapa rumah mengalami rusak di kecamatan Ambunten, Sumenep. Bencana yang terjadi pada Rabu (22/01) terjadi pada saat warga istirahat. Dipastikan sebanyak enam desa merasakan dampak dari puting beliung. Informasi yang diterima Pusdalops BPBD Jawa Timur, sepuluh rumah mengalami rusak dengan katagori ringan hingga berat dan satu rumah mengalami rusak sedang. Adapun rincian kerusakan rumah yang terjadi akibat puting beliung seperti pada tabel berikut :
No. |
Desa |
Pemilik |
Jumlah penghuni |
Kategori Kerusakan |
1 |
Ambunten Barat |
Muhanan |
4 jiwa |
Rusak Berat |
|
|
Asmuni |
5 jiwa |
Rusak Berat |
2 |
Ambunten Tengah |
Seni |
4 jiwa |
Rusak Berat |
|
|
Abd. Wahid |
4 jiwa |
Rusak Ringan |
3 |
Tamba Agung Barat |
Abd. Rasyid |
5 jiwa |
Rusak Berat |
|
|
Darso |
5 jiwa |
Rusak Berat |
4 |
Tamba Agung Tengah |
Kulsum |
5 jiwa |
Rusak Ringan |
5 |
Sogiyan |
Buami |
2 jiwa |
Rusak Berat |
|
|
Sulla |
2 jiwa |
Rusak berat |
6 |
Bellu Rajah |
Sya’rani |
5 jiwa |
Rusak Berat |
Bencana : Banjir
Lokasi : Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo
Kali Pancarglagas meluap dan mengakibatkan beberapa rumah di Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo mengalami genangan yang cukup tinggi. Air yang menggenangi rumah warga mencapai ketinggian 175 cm. Luapan air dirasakan warga terjadi pada pukul 19.00 WIB Rabu (22/1). Informasi yang diterima Pusdalops BPBD Jawa Timur, sebanyak 138 keluarga di Desa Petemon dan Gunggungan terendam banjir. Selain itu, sebanyak lima jembatan bambu di sepanjang aliran sungai dipastikan hanyut diterjang gerusan air kali. Tidak hanya rumah warga, lahan pertanian seluas 20 ha yang berada di Desa Ranon rusak akibat rendaman air. Hingga kini BPBD Kabupaten Probolinggo masih melakukan pendataan dan melakukan pengurangan risiko bencana. Beberapa instansi dan TNI berserta Polri terus melakukan tindakan darurat untuk mengantisipasi adanya peningkatan ketinggian air di wilayah perkampungan warga.