Trenggalek – Upaya peningkatan kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami di wilayah selatan Jatim kembali digelar.
Kali ini, melalui Sosialisasi Rencana Kontingensi (Renkon) Bencana Gempa Bumi dan Tsunami yang ada di wilayah Kabupaten Trenggalek.
Kegiatan yang digelar di Hotel Hayam Wuruk, Trenggalek ini diikuti berbagai elemen pentahelix, termasuk sejumlah kepala desa di wilayah kecamatan Selatan Trenggalek, seperti, Kec. Panggul, Munjungan dan Watulimo.
Hadir dalam acara ini, Anggota DPR RI Komisi VIII, Ina Ammania, Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Pangarso Suryotomo, Wakil Bupati Trenggalek, Syah Mohammad Natanagara dan Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto.
Hadir juga, Kalaksa BPBD Trenggalek Stefanus Triadi Atmono, Kepala BMKG Nganjuk Sumber Harto, Forkopimda Trenggalek dan Penata PB Ahli Madya BPBD Jatim, Sriyono.
Dalam paparannya, Direktur Kesiapsiagaan menyampaikan bahwa proses penyusunan Renkon Gempa Bumi dan Tsunami Trenggalek ini merupakan bagian dari program IDRIP (Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project) yang dilaksanakan BNPB bersama World Bank.
Proses penyusunan Renkon telah dimulai sejak Februari lalu dengan melibatkan berbagai sektor penthahelix.
Ia berharap, Renkon ini bisa segera ditindaklanjuti Pemkab setempat untuk dijadikan payung hukum sebagai acuan pelaksanaan penanggulangan bencana di Trenggalek.
Anggota DPR RI Ina Immania juga menguatkan yang demikian. Ia berharap, Renkon yang sudah dirampungkan Tim IDRIP ini bisa segera diproses menjadi produk hukum Pemkab Trenggalek.
Sementara, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto dalam kesempatan ini menyampaikan paparan tentang potensi bencana di Jatim, khususnya bencana tsunami.
Dalam kegiatan ini, juga dilangsungkan penyerahan dokumen Renkon Gempa Bumi dan Tsunami kepada Wabup Trenggalek.
Acara lalu dilanjut dengan penandatanganan Komitmen Bersama Penyusunan Renkon Gempa Bumi dan Tsunami.