Curah hujan yang tinggi di wilayah Kabupaten Sampang, Jawa Timur, mengakibatkan meluapnya sungai Kemoning dan menggenangi wilayah Kecamatan Sampang dan sekitarnya. Sejak Jumat (26/2) Pukul 13.30 WIB hingga saat ini air masih menggenangi wilayah tersebut.
Kepala BNPB Laksda TNI Willem Rampangilei di dampingi Kepala Pelaksana BPBD Jatim saat meninjau banjir di Kabupaten Sampang (29/2).
Hingga Senin (29/2) Pukul 07.00 WIB banjir masih menggenangi 13 kelurahan/desa di Kabupaten Sampang. Sebanyak 11.468 KK atau 34.225 jiwa terdampak langsung oleh banjir. Berdasarkan data sementara 13 kelurahan/desa yang terendam banjir beserta jumlah penduduk terdampak meliputi Desa Tanggumong (700 KK), Desa Kamoning (810 KK), Desa Pangelen (850 KK), Desa Paseyan (750 KK), Desa Panggung (700 KK), Desa Banyumas (200 KK), Desa Gunungmadah (750 KK), Kelurahan Gunung Sekar (3.000 KK), Kelurahan Rongtengah (1.500 KK), Kelurahan Polagan (428 KK), Kelurahan Karang Dalem (100 KK), Kelurahan Banyuanyar (80 KK) dan Kelurahan Dalpinang (1.600 KK).
Sampai saat ini daerah yang paling parah terjadi banjir adalah di Jalan Melati dan Mawar Kelurahan Dalpinang, ketinggian air mencapai 1 meter karena merupakan dataran rendah. Sedangkan titik banjir yang lain hingga pagi ini terpantau sudah surut.
“Untuk penanggulangan bencana banjir, BNPB memberikan Dana Siap Pakai kepada Kabupaten Sampang sebesar 500 juta” ujar Kepala BNPB Laksda TNI Willem Rampangilei, saat meninjau banjir di Kabupaten Sampang, Senin (29/2).
Kepala BNPB berharap program penanggulangan bencana banjir harus dimasukan ke dalam RPJMD ditingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota.
BPBD Provinsi Jawa Timur membantu penuh penanganan banjir. Upaya penanganan darurat masih terus dilakukan oleh BPBD bersama TNI, Polri, Tagana, PMI, SKPD, relawan dan masyarakat. Dalam proses penanganannya BPBD telah membangun dapur umum di beberapa titik serta mendirikan posko pengungsian di Pendopo Kabupaten Sampang dan di Desa Gligis. ™
Sumber : Humas BPBD Prov. Jatim