Bagikan

Selasa (10/11) Bengawan Solo memasuki status Siaga Satu. Kondisi ini menjadi perhatian untuk kabupaten yang berada di hilir Bengawan Solo khususnya Jawa Timur. Wilayah rawan banjir dari luapan Bengawan Solo mulai melakukan kesiapsigaan guna mengurangi dampak bencana yang mungkin ditimbulkan.

Peningkatan Tinggi Muka Air (TMA) Bengawan Solo dimulai sejak Selasa (10/01) malam. Aliran sungai yang berhulu di Solo ini, meningkat akibat dari curah hujan dengan intensitas tinggi. Informasi yang disampaikan oleh petugas pintu air Bengawan Solo yang berada di Solo menyatakan bahwa, debit air mulai meningkat sejak pukul 22.00 WIB. 

Terpantau pada Senin (11/01) pagi, pintu air yang berada di wilayah Jawa Timur mulai meningkat. Pantauan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro pada pukul 06.00 WIB, TMA di Pintu air Karang Nongko terpantau 26,81 dan pintu air Bojonegor setinggi 13,12. Pada waktu yang sama, ketinggian air Bengawan Solo juga meningkat. Pintu air di Babat, Laren, dan Karanggeneng, Lamongan, dengan ketinggian masing-masing 6,94 meter, 4,95 meter dan 3,54 meter.Pantauan yang dilakukan oleh Unit Pelaksana Tugas (UPT) Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, status sungai tersebut dinaikkan menjadi Siaga 1.

Bojonegoro, Lamongan dan Tuban saat ini siaga 1 luapana banjir. Bojonegoro menyatakan, sudah mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi jika Bengawan Solo meluber. Dihimbau kepada seluruh warga yang berada di sekitar tanggul untuk waspada dan memperhatikan arahan dari pemerintah setempat.

By dino

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *