Potensi bencana hidrometeorologi di Jatim telah menjadi atensi Pemerintah pusat. Karenanya, dengan menghadirkan segenap Kepala daerah dan Kalaksa BPBD Kab/Kota, Pemprov Jatim menggelar Rakor Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (17/12) sore.
Rakor yang dipimpin Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono ini dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Pratikno, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Kepala BMKG Pusat Dwikorita Karnawati, Forkopimda Jatim dan Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim. Tidak terkecuali, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto.
Rakor kali ini juga untuk memastikan kesiapsiagaan seluruh daerah di Jatim dalam menghadapi bencana hidrometeorologi, utamanya di saat menjelang Natal dan Tahun Baru.
Kepala BMKG memaparkan, musim hujan kali ini berbeda dengan tahun-tahun yang sebelumnya. Kondisi kepulauan Indonesia menunjukkan suhu muka air laut yang semakin menghangat dan memanas bahkan suhu naik hingga 2 derajat celcius.
“Dampaknya, maka terjadilah booster, kenaikan pembentukan awan-awan hujan yang intensif. Itulah yang disebut anomali iklim global atau La Nina,” terangnya.
Kepala BNPB pun meminta semua Kepala daerah, utamanya BPBD Kab/Kota untuk meningkatkan kesiapsiagaannya.
Karena kejadian bencana di beberapa wilayah, menurutnya, berlangsung malam hari, saat kondisi masyarakat sedang tidur.
Menko Bidang PMK juga menegaskan, pertemuan ini meyakinkan bahwa seluruh daerah di Jatim siap menghadapi resiko hidrometeorologi yang cukup tinggi periode Desember – Februari.
Sementara, Pj Gubernur Jatim memaparkan, total kejadian bencana di Jatim per 1 Januari hingga 16 Desember sebanyak 370 bencana. Mayoritasnya didominasi bencana hidrometeorologi.
Secara khusus, Pj. Gubernur Adhy menyampaikan rakor ini merupakan bentuk upaya nyata bersama untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
#SalamTangguh
#SalamKemanusiaan