Hallo #SobatTangguhJatim
Musim pancaroba yang masih berlangsung di sejumlah daerah di Jatim, berdampak pada terjadinya dua jenis bencana yang berlawanan, yakni, kekeringan dan kebanjiran.
Salah satu yang terdampak dua jenis bencana itu adalah Kabupaten Trenggalek.
Selain kekeringan yang masih terjadi di sejumlah wilayah, di Desa Tawing Kec. Munjungan, sebuah jembatan penghubung antardusun terputus akibat luapan banjir, pada Minggu (20/10) dini hari.
Merespon itu, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto melakukan kunjungan ke Trenggalek bersama Kepala Bakorwil I Madiun Heru Wahono Santoso, Rabu (30/10/2024).
Turut mendampingi, Kalaksa BPBD Kab. Trenggalek Stefanus Triadi Atmono, Penata PB Ahli Madya Sriyono dan Tenaga Ahli BPBD Jatim Bige Agus W.
Untuk kekeringan, Kalaksa Gatot Soebroto berkesempatan melakukan droping air bersih di Desa Sumberejo Kec. Durenan.
Sedikitnya, 12 ribu liter air bersih disalurkan BPBD Jatim kepada 664 KK atau sekitar 1.858 jiwa warga terdampak kekeringan di desa ini.
Selain air bersih, juga diserahkan bantuan jerigen, tandon berkapasitas 1200 liter, terpal dan makanan siap saji.
Kalaksa Gatot Soebroto mengungkapkan, saat ini Jatim telah memasuki musim pancaroba. Sebagian daerah kekeringan masih berlangsung. Tapi di daerah yang lain, sudah mulai turun hujan. Bahkan, beberapa daerah sudah terdampak bencana hidrometeorologi.
Khusus di Trenggalek, wilayah yang terdampak kekeringan hingga Oktober ini sebanyak 71 desa, tersebar di 14 Kecamatan.
Usai melakukan droping air bersih, Kalaksa BPBD Jatim bersama rombongan lalu meninjau jembatan di Desa Tawing yang putus akibat luapan banjir.
Saat ini, kondisi jembatan dengan lebar 3 meter, panjang 36 M dan tinggi 3,5 M ini tidak bisa difungsikan.
Kepala Bakorwil I Madiun Heru Wahono memastikan, jembatan yang putus ini akan dilaporkan kondisinya kepada Pj Gubernur Jatim, untuk segera dilakukan perbaikan.
#SalamTangguh
#SalamKemanusiaan