Bagikan

SURABAYA- Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa langsung bertindak cepat mereaksi kejadian erupsi Gunung Semeru yang disertai Awan Panas Guguran (APG) di Lumajang, Minggu (4/12/2022).

Orang pertama di Jatim ini langsung meminta BPBD Jatim mengirimkan bantuan logistik kepada masyarakat terdampak.

Selain bantuan logistik, Gubernur juga mengirimkan dukungan 15 personel Tim Aju dari BPBD Jatim ke lokasi bencana di Kecamatan dan Pronojiwo Kab. Lumajang, untuk melakukan pendataan awal.

Sementara, bantuan yang dikirim berupa, beras sebanyak 1 ton, Mie instan 50 karton, Minyak goreng 16 karton + 8 liter, air mineral 35 karton, sarden 200 kaleng, gula 200 Kg, selimut 100 Pcs, kasur lipat 50 unit, bantal 50 pcs, pakaian perempuan 50 paket, pakaian laki-laki 50 paket, sabun detergen 12 karton dan sabun mandi 2 karton.

Selain itu, juga masker kain dewasa sebanyak 6000 pcs, masker kain anak 4000 pcs, masker medis 10.000 Pcs dan terpal sebanyak 50 pcs.

Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto SE, M.PSDM menyampaikan, karena akses Gladak Perak yang menghubungkan Lumajang dan Malang masih terputus, maka bantuan Gubernur dibagi menjadi dua. Satu melalui akses Lumajang di Kecamatan Candipuro dan melalui akses Malang di Kec. Pronojiwo.

Selain kepada BPBD Jatim, Gubernur Khofifah juga meminta OPD terkait untuk melakukan dukungan guna merespon kondisi terkini di lokasi bencana, seperti, dapur umum (DU).

Hingga Minggu siang, masyarakat yang mengungsi telah tercatat sebanyak 2.219 jiwa. Jumlah tersebut tersebar di 12 titik pengungsian. Yakni, SDN 4 Supiturang (266 jiwa), Masjid Arohman (70 Jiwa), Masjid Nurul Jadid (70 Jiwa), Balai Desa Oro-Oro Ombo (217 Jiwa), SMPN 2 Pronojiwo (100 Jiwa), SDN 2 Sumberurip ( 119 Jiwa), Balai Desa Sumberurip (228 Jiwa), Balai Desa Penanggal (131 Jiwa), Pos Gunung Sawur Desa Sumberwuluh Kec. Candipuro (52 Jiwa), Balai Desa Pasirian (216 Jiwa), Lapangan Candipuro (150 Jiwa) dan Kantor Kecamatan Candipuro (600 Jiwa).

Gubernur Khofifah juga telah melakukan koordinasi dengan Bupati Lumajang Thoriqul Haq dan jajaran Forkopimda setempat untuk melakukan percepatan penanganan masyarakat terdampak APG Semeru.

“Kita minta Pemerintah Kabupaten Lumajang bersama Forkopimda setempat dan jajaran OPD di lingkungan Pemprov Jatim untuk melakukan aksi cepat, terarah dan terukur guna membantu masyarakat terdampak APG Semeru,” ujarnya.

Status Awas
Sementara itu, berdasar keputusan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), terhitung sejak hari Minggu 4 Desember 2022 Pukul 12.00 WIB, status Gunung Semeru dinaikan dari Siaga (level III) menjadi Awas (level IV).

Keputusan itu diambil menyusul hasil pemantauan di lapangan oleh tim PVMBG dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, bahwa luncuran APG sudah mencapai 19 kilometer bahkan telah melewati Jembatan Gladak Perak.

Seperti yang diketahui, APG Gunung Semeru pertama kali terjadi pada tanggal 04 Desember 2022 pukul 02:46 WIB, dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.500 m di atas puncak (± 5.176 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah tenggara dan selatan.

Namun, pada pukul 08.36 WIB APG Semeru semakin membesar, mencapai jarak luncur 7 Km dan semakin meluas pada pukul 08.55 WIB menjadi 8 Km. Puncak jarak luncur APG Semeru pada pukul 11.45 WIB terus meningkat dengan capaian 11 km dan bahkan terus meningkat mencapai 19 kilometer atau telah melewati Jembatan Gladak Perak. (*)

By yusron

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *