MAGETAN – Setelah digelar di wilayah Blitar dan Malang, giat Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) Jatim bergeser ke SMAN 1 Magetan.
Pembukaan kegiatan ini dilangsungkan Senin (12/9/2022), dengan dihadiri anggota Komisi E DPRD Jatim Dr Basuki Babussalam.
Kalaksa BPBD Jatim Drs Budi Santosa membuka kegiatan ini dengan didampingi Kabid Pencegahan & Kesiapsiagaan, Andhika N Sudigda.
Hadir juga dalam acara ini, Kalaksa BPBD Magetan Ari Budi Santosa, Kabid RR BPBD Jatim Satriyo Nurseno, Kasi Logistik Bige Agus Wahjuono, Perwakilan Cabdin Pendidikan Wil. Magetan Agung Dwi Prabowo dan Kepala SMAN 1 Magetan Supardi M.Pd.
Pembukaan SPAB kali ini juga ditandai dengan penyerahan poster kebencanaan dan peralatan prokes Covid-19, berupa, masker sebanyak 2000 pcs, hand sanitizer 100 ml sejumlah 5 box dan sabun cuci tangan 500 ml sebanyak 5 box.
Anggota Komisi E DPRD Jatim Basuki Babussalam secara khusus mengapresiasi program BPBD Jatim yang bertujuan untuk menyiapkan generasi tanggap bencana di kalangan para pelajar ini.
Ia pun berharap, apa yang diinisiasi BPBD di SMAN 1 Magetan ini bisa menjadi benih kebaikan yang berkembang tidak hanya di lingkungan siswa dan sekolah saja, namun juga ke masyarakat luas.
“BPBD Jawa Timur keren. Semoga ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua. Terima kasih BPBD,” ujarnya.
Sementara, Kalaksa BPBD Jatim Budi Santosa berharap agar segenap peserta SPAB mampu menguasai materi yang disampaikan dalam pelatihan ini.
Mengapa? Karena, menurutnya, di saat terjadi bencana, peran diri sendiri menjadi faktor penyelamat terbesar dibanding peran unsur lain, termasuk regu penolong.
Ia juga menguraikan berbagai potensi bencana di Jatim. Khusus di Magetan, potensi bencananya di antaranya, longsor, angin puting beliung, kekeringan dan kebakaran hutan.
Hanya untuk kekeringan, saat ini mulai berkurang karena di Magetan telah digalakkan aksi tandur-tandur dalam beberapa tahun terakhir.
Usai seremoni pembukaan, Kalaksa BPBD Jatim Drs Budi Santosa bersama anggota Komisi E DPRD Jatim Basuki Babussalam dan para guru lalu meninjau layanan literasi kebencanaan di Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena).
Anggota Komisi E Basuki Babussalam pun mengapresiasi layanan mobile itu dan siap mendukung penambahan unitnya untuk kebutuhan se-Jatim. (*)