Bagikan

MAGETAN- Sebagai respon atas arahan Presiden Jokowi saat Rakornas PB soal mitigasi berbasis vegetasi, hari ini, Rabu (23/3/2022), BPBD Jatim melangsungkan aksi tanam pohon dengan menggandeng berbagai komunitas di area wisata di Dusun Wonomulyo, Desa Genilangit Kec. Poncol, Kab. Magetan.

Sedikitnya, 600 bibit Pohon Jambu, Alpukat dan Kelengkeng ditanam di area yang terletak di kawasan lereng Gunung Lawu dengan ketinggian 1300 Mdpl.

Selain tim BPBD Jatim, turut dalam kegiatan ini, Tim Dharma Wanita Persatuan (DWP) BPBD Jatim dan DWP BPBD Kab. Magetan, Komunitas Suku Bengi Surabaya, Komunitas BARA (Bibit Asli Nusantara) Magetan, Relawan Perempuan Magetan, Dinas Lingkungan Hidup Magetan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Magetan, Perum Jasa Tirta Jatim, PDAM Magetan, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Magetan dan masyarakat warga Wonomulyo, Genilangit.

Hadir dalam acara ini, Kalaksa BPBD Jatim Drs Budi Santosa, Ketua DWP BPBD Jatim Willis Budi Santosa, Anggota Komisi E DPRD Jatim Basuki Babussalam, Kalaksa BPBD Magetan Ari Budi Santosa, Kadis LH Magetan Saif Muchlissun, Camat Poncol Dian Maheru, Forkopimcam Poncol dan Kades Genilangit Pardi.

Hadir pula dari BPBD Jatim, Kabid Pencegahan & Kesiapsiagaan Andhika N Sudigda, Kabid Kedaruratan & Logistik Sriyono, Kabid Rehabilitasi & Rekonstruksi Satriyo Nurseno serta Kasi Pencegahan Dadang Iqwandy dan Kasi Kesiapsiagaan Apal Supendi.

Kalaksa BPBD Magetan Ari Budi Santosa bersama Camat Poncol Dian Maheru menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas aksi tandur-tandur yang diisiasi BPBD Jatim.

Bagi Ari Budi, pemilihan lokasi ini memang tepat karena memiliki potensi bencana longsor saat terjadi hujan dengan curah tinggi.

Anggota Komisi E DPRD Jatim Basuki Babussalam pun mengapresiasi aksi nyata BPBD Jatim dalam menjaga kelestarian alam.

Menjaga kelestarian alam ini penting, karena sesuai dengan ajaran semua agama, termasuk Islam.

Ia pun berharap kegiatan ini bisa teresonansi ke semua daerah, tidak hanya di Magetan saja. “Karena wilayah rawan longsor seperti ini banyak tersebar di Jatim,” ungkapnya.

Koordinator Suku Bengi Luhur Kayungga juga mengapresiasi langkah BPBD Jatim yang melibatkan berbagai komunitas dalam penanaman pohon di lereng Gunung Lawu ini.

Baginya, persoalan lingkungan tidak bisa hanya dimaknai urusan ekonomis semata, namun juga terkait komitmen masyarakat dalam menjaga alam untuk mencegah bencana.

Presidium Dewan Kesenian Jatim ini pun berkeyakinan, dengan inisiasi BPBD Jatim ini akan membuat masyarakat tergerak untuk berbuat menjaga kelestarian alam.

Sementara, Kalaksa BPBD Jatim Budi Santosa menyampaikan, penanaman pohon ini sengaja dipilihkan bibit dengan ketinggian satu meter. Karena kalau dibawah ketinggian itu sulit perawatannya.

Kegiatan tandur-tandur ini juga sengaja melibatkan berbagai komunitas unsur pentahelix. Karena penanggulangan bencana, lanjutnya, tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja, tapi harus melibatkan komunitas dan unsur pentahelix lain, termasuk masyarakat setempat.

Ia juga menyampaikan, kegiatan mitigasi berbasis vegetasi hari ini juga sesuai dengan arahan Bapak Presiden saat Rakornas dan Ibu Gubernur terkait kegiatan tandur-tandur.

“Semoga kegiatan ini mampu menjaga kelestarian lingkungan. Karena kalau kita jaga alam, alam juga akan jaga kita,” pungkasnya. (*)

By yusron

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *