Bagikan

SIDOARJO- Inovasi layanan kebencanaan yang dihadirkan BPBD Jatim ternyata menarik perhatian Alissa Wahid, anak Presiden RI ke-4, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Usai menjadi pemateri Annual Conference for Muslim Scholars di Kampus UINSA Surabaya, Sabtu (26/2/2022), perempuan bernama lengkap Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid ini mengunjungi BPBD Jatim, untuk melihat inovasi Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena) dan Tenda Pendidikan Bencana (Tenpina).

Kedatangan Alissa yang didampingi Presidium Gusdurian Jatim, Yuska Harimurti Pribadi ini disambut langsung oleh Kalaksa BPBD Jatim Drs Budi Santosa.

Turut mendampingi, Sekretaris BPBD Jatim Suharlina Kusumawardhani, Kabid PK Andhika N Sudigda, Kabid KL Sriyono MM, M.Si dan sejumlah pejabat fungsional dan Tim Tenpina BPBD Jatim.

Usai bercengkrama di lobby kantor BPBD Jatim, perempuan yang berprofesi sebagai psikolog dan pemerhati lingkungan ini lalu meninjau layanan Mosipena dan Tenpina.

Di Mosipena, Alissa melihat layanan edukasi melalui layar lebar videotron, perpustakaan mini dan layanan touchscreen.

Sementara di Tenpina, Alissa meninjau berbagai sarana edukasi tentang beragam bencana, mulai layar touchscreen informasi erupsi Gunung Api, ancaman banjir bandang, ancaman tsunami hingga kebakaran hutan dan lahan.

Termasuk berbagai logistik dan peralatan yang biasa digunakan BPBD Jatim saat kondisi tanggap darurat bencana.

Usai berkeliling Mosipena dan Tenpina, Alissa Wahid pun mengapresiasi inovasi layanan BPBD Jatim ini.

“Tenpina ini bagus sekali. Karena memang Indonesia itu secara alamiah resiko bencananya sangat tinggi. Maka, pendidikan untuk mempersiapkan warga ketika terjadi bencana itu penting sekali,” ungkapnya.

Alissa juga menyebut area seperti Tenpina ini sangat berguna, apalagi untuk anak-anak. Pasti anak-anak akan suka melihat ini dan bisa langsung belajar.

“Semua tahu pendidikan di Indonesia kalau di ruang sekolah, tidak didapatkan ilmu soal kebencanaan. Pastinya ini akan banyak manfaat,” imbuhnya.

Ia pun berharap, 20 tahun hingga 30 tahun lagi semua warga Indonesia sudah sadar bencana dan berinisiatif dari kehidupan sehari-hari untuk memelihara alamnya, sehingga tidak terjadi bencana yang besar.

Sementara, Kalaksa BPBD Jatim Budi Santosa mengaku bangga dengan kunjungan anak Presiden Gus Dur ini.

Dikatakan, hampir setiap hari, Tenpina dikunjungi banyak kalangan. Mulai dari anak-anak dari pendidikan TK, SD sampai SMA. Bahkan juga sering ada organisasi kemahasiswaan yang datang dan belajar soal kebencanaan.

“Seperti anjuran Bapak Presiden dalam Rakornas Penanggulangan Bencana, sosialisasi kepada masyarakat soal kebencanaan, harus terus dilakukan. Mulai upaya untuk pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan. Semuanya harus diketahui masyarakat,” terangnya. (*)

By yusron

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *