Bagikan

LUMAJANG- Rusaknya sejumlah tempat ibadah di daerah lokasi bencana Gempa, menimbulkan keprihatinan tersendiri bagi Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

Lantaran itu, dalam dua hari ini, Tim TRC BPBD Jatim diminta Gubernur untuk mendirikan Musholla Darurat dengan menggunakan tenda orange, terpal dan tikar sebagai kelengkapannya.

Pendirian tenda itu sebagai ganti atas rusaknya beberapa tempat ibadah akibat gempa.

Dan kegiatan itu pun telah dimulai sejak Rabu (14/4/2021) malam dengan diawali rapat koordinasi. Rapat persiapan digelar bersama Muspika Ampelgading di Kantor Kecamatan setempat.

Rapat yang dipimpin langsung Plt Kalaksa BPBD Jatim Yanuar Rachmadi S.Sos MM ini dihadiri Camat Ampelgading Achmad Sovie Nuralam S.STP, Kapolsek Iptu Indra Subekti, Danramil Lettu Muh. Sholeh dan segenap kepala desa setempat.

Koordinasi serupa juga dilakukan dengan BPBD Kab. Lumajang di Kantor Desa Kaliuling Kec. Tempursari, Lumajang.

Berdasar hasil rapat koordinasi, hari ini, Kamis (15/4/2021), akhirnya dilangsungkan pemasangan tenda di dua tempat, yakni, Balai Desa Purwoharjo, Kec. Ampelgading dan di bekas reruntuhan Masjid Al-Falah, RT 02 RW 08 Dusun Iburojo Desa Kaliuling, Tempursari, Lumajang.

Di masing-masing lokasi, tenda yang dipasang berukuran 6×12 meter. “Alhamdulillah, setelah areanya kita ratakan, Masjid Al-Falah yang roboh dan sudah rata dengan tanah ini sekarang bisa tetap digunakan untuk ibadah,” ujar Yanuar Rachmadi usai proses pendirian tenda.

Selain Plt Kalaksa BPBD Jatim, turut juga dalam pendirian Musholla Darurat ini, Kabid Kedaruratan dan Logistik Drs Sriyono MM M.Si, Kasi Logistik Bige Agus Wahjuono SE, dan sejumlah personel TRC BPBD Jatim.

“Memang tidak mudah mencari lahan dengan luasan seperti ukuran tenda 6×12 meter. Kalau pun ada, perlu kita ratakan dulu reruntuhan bangunannya dengan alat berat. Proses ini yang perlu kita koordinasikan dengan petugas setempat,” papar Yanuar. (*)

By yusron

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *