Bagikan

TULUNGAGUNG- Guna menyisir potensi tertularnya PDP dan OTG terhadap Covid-19, selama dua hari, Jumat (5/6/2020) dan Sabtu (6/6/2020), Tim Covid-19 Hunter Jatim melakukan skrining masal di lima daerah.

Yakni, Kota Kediri, Kabupaten Tulungagung, Kab. Sidoarjo, Bangkalan, dan Kab. Gresik. Hasilnya, dari 1.279 PDP-OTG yang diperiksa, 82 orang di antaranya dinyatakan reaktif. Rinciannya, 16 orang ditemukan reaktif di hari pertama dan 66 orang reaktif di hari kedua.

Dari skrining hari pertama, hasil reaktif ditemukan di dua daerah, yakni, Kabupaten Sidoarjo sebanyak 6 orang dan Bangkalan sebanyak 10 orang.

Sedang dari skrining hari kedua, hasil reaktif ditemukan di 5 daerah, yakni, Kota Kediri 5 orang, Kab. Kediri 20 orang, Sidoarjo 7 orang, Kab. Bangkalan 33 orang dan Kab. Tulungagung 1 orang.

Dari jumlah keseluruhan, di hari pertama tim Hunter Covid-19 Pemprov Jatim berhasil melakukan skrining terhadap 387 orang. Sedang di hari kedua, hasil skrining tercatat 892 orang. Rinciannya, 61 orang di Kota Kediri, 331 orang di Kabupaten Kediri, 101 orang di Kabupaten Sidoarjo, 263 orang di Bangkalan dan 136 orang di Tulungagung.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di sela kunjungannya di Tulungagung, Minggu (7/6/2020) mengatakan, tes masif untuk OTG dan PDP ini dilakukan guna menyisir lebih cepat mereka yang memiliki potensi tinggi terkonfirmasi positif covid-19.

Berdasar data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, seorang PDP berpotensi terkonfirmasi positif covid-19 hingga 55 persen. Sedang untuk OTG, potensi terkonfirmasi positif mencapai 35 persen.

“Kalau kita mau memutus mata rantai penularan covid-19 Jawa Timur maka dengan menyisir PDP dan OTG sebanyak mungkin, sejatinya kita bisa memitigasi hingga 90 persen orang yang berpotensi terkonfirmasi positif covid-19,” tegas Khofifah.

Ia lalu menjelaskan prosedur kerja Tim Covid-19 Hunter yang akan berlanjut di beberapa daerah. Menurutnya, jika ada yang reaktif, maka mereka akan langsung diswab. Jika hasil swab ternyata positif, maka yang bersangkutan akan langsung dibawa ke rumah sakit untuk dirawat.

“Sebelumnya, kalau ada yang positif namun tidak bergejala atau ringan, rekomendasinya adalah isolasi mandiri. Tapi, karena banyak masyarakat yang tidak punya cukup ruang untuk isolasi secara mandiri, maka mereka lebih baik dirawat di rumah sakit supaya dapat perawatan yang lebih terukur,” kata Khofifah.

Tim Covid-19 Hunter Pemprov Jatim ini masih akan melanjutkan tugas melakukan rapid test massal, melakukan swab PCR dan TCM massal guna memperluas deteksi PDP dan OTG yang positif covid-19. Di antara daerah sasaran lanjutan adalah, Kabupaten Probolinggo, Lamongan, Nganjuk, Madiun, dan Jember.(*)

By yusron

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *