Bagikan

Jangan pernah anggap enteng, sepele atau remeh. Pastikan tinggal di rumah, kecuali urusan logistik, perekonomian, kesehatan, BBM dan lainnya. Boleh keluar rumah jika keperluan urgent asal pakai masker dan pyshical distancing.”

SURABAYA- Guna mencegah gelombang arus mudik dari wilayahJabodetabek yang menjadi zona merah penyebaran wabah Covid-19, Pemprov Jatim memutuskan untuk menyekat delapan titik pintu masuk ke Jatim.

Delapan titik yang disekat tersebut antara lain, perbatasan Tuban, Bojonegoro-Cepu, Ngawi-Mantingan-Sragen jalur biasa, Ngawi-Mantingan-Sragen jalur tol, Magetan-Karanganyar, Ponorogo-Wonogiri, Pacitan-Wonogiri, dan Pelabuhan Ketapang-Banyuwangi.

Selain itu, check point lain yang juga dilakukan penyekatan, yakni, Terminal Bus Kertonegoro, Ngawi dan Terminal Bus Kembang Putih, Tuban.

Penyekatan tersebut dilakukan petugas gabungan dari Pemprov Jatim bersama Polda Jatim dan Kodam/V Brawijaya.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, penyekatan merupakan bagian dari larangan mudik yang berlaku sejak 24 April 2020 hingga 31 Mei 2020.

“Ada petugas yang akan mengecek dokumen perjalanan, penggunaan masker, dan physical distancing, serta pemeriksaan suhu tubuh,” ungkap Khofifah saat sidak ke Pos Check Point Pintu Tol Ngawi, Minggu (26/4/2020).

Bersama Gubernur, juga turut serta, Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo, Sekdaprov Heru Tjahjono, Bupati Ngawi Budi ‘Kanang’ Sulistyono dan sejumlah Kepala OPD, termasuk Kalaksa BPBD Jatim, Suban Wahyudiono.

Khofifah menambahkan, penyekatan terhadap pintu masuk Jatim dilakukan karena jumlah pemudik dari wilayah zona merah mulai mengalir ke Jatim. Saat ini pun penyebaran virus corona juga berkembang sangat cepat.

“Jangan pernah anggap enteng, sepele atau remeh. Pastikan tinggal di rumah, kecuali urusan logistik, perekonomian, kesehatan, BBM dan lainnya. Boleh keluar rumah jika keperluan urgent asal pakai masker dan pyshical distancing,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, ada sebanyak 1.170 kendaraan roda empat yang diminta putar balik di delapan titik check point di Jatim karena larangan mudik. Dari angka itu, sebanyak 550 kendaraan berasal dari titik check point Ngawi.

Sementara, Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Widodo menjelaskan, ada tiga langkah untuk melawan Covid-19 ini. Yakni, disiplin, patuhi aturan Pergub dan Bupati/Walikota dan bekerja dengan ikhlas serta tidak setengah-setengah.

“Kalau kita ikuti tiga langkah itu, insya Allah kita bisa melawan Covid-19 dengan cepat dan tegas,” jelasnya. (*)

By yusron

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *