Bagikan

SURABAYA – Masyarakat Jawa Timur harus semakin meningkatkan kewaspadaannya terhadap penyebaran virus Corona (Covid-19). Sebab, kian hari tingkat penyebarannya kian meluas.

Data per hari Jumat (17/4/2020) pukul 19.00 Wib menyebutkan, angka positif Covid-19 di Jatim meningkat menjadi 522 orang, atau bertambah 8 kasus. Peningkatan itu berasal dari 4 kasus di Kota Surabaya, 1 kasus di Kab. Sidoarjo, 1 kasus di Kab. Malang, 1 kasus di Kab. Lamongan, dan 1 kasus di Kab. Bangkalan.

Peningkatan angka penularan Covid-19 itu diungkapkan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dalam press conference yang digelar di Gedung Negara Grahadi, Jumat (17/4) malam.

“Untuk kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) jumlahnya juga meningkat menjadi sebanyak 1.826 orang, dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) menjadi 15.942,” ujar Khofifah yang juga selaku Komandan Satgas Penanganan Covid-19 Jatim.

Dikatakan, dari total kasus positif Covid-19 di Jatim, sebanyak 95 orang pasien atau sekitar 18,20 persen dinyatakan sembuh. Sedangkan untuk kasus positif yang meninggal dunia sebanyak 48 orang atau setara 9,20 persen.

Dalam press conference tersebut, Gubernur Khofifah Indar Parawansa juga menyapa lewat video conference (Vidcon) para pengemudi ambulance  yang sehari-harinya berjibaku mengantar jenazah pasien covid-19 hingga ke pemakaman.

Mereka berasal dari RSUD Dr. Soetomo, RSU Haji, RSJ Menur, juga Dandim Nganjuk. Termasuk, dua orang driver ambulance yang distanbykan di Grahadi.

Tak hanya menyapa, Gubernur juga memberikan apresiasi  berupa tali asih kepada para driver yang melakukan vidcon malam itu,  masing-masing Rp 1 juta. Menurutnya, ini adalah wujud rasa cinta kasih atas dedikasi luar biasa yang sudah mereka berikan.

Khofifah juga sempat menanyakan perasaan para driver saat mengantar jenazah pasien positif covid-19, hingga proses pemakaman, dan penerimaan warga sekitar. Dimana, mereka ada yang pernah mengantar jenazah ke Nganjuk, Bangkalan, maupun di Putat Surabaya.

Menanggapi pertanyaan tersebut, hampir semua driver mengaku sempat khawatir saat akan memulasarakan jenazah. Namun, rasa khawatir itu berubah lega saat jenazah pasien covid-19 tersebut bisa diterima dengan baik oleh warga.

“Awalnya saat mengantar jenazah deg-deg an, ibu.. kami sempat khawatir kalau ada penolakan dari masyarakat setempat. Tapi Alhamdulilah dalam proses pemakaman para jenazah Covid-19 bisa diterima oleh masyarakat,” terang Tri Prasetya, driver RSJ Menur yang pernah mengantar jenazah covid-19 ke Nganjuk.

Selain itu, semua driver ambulance tersebut mengaku bahwa selama bertugas mengantar jenazah pasien covid-19 tersebut mereka menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

“Dengan menggunakan APD lengkap, kami akhirnya merasa cukup aman dan yakin tidak akan ada transmisi atau penularan saat proses pemulasaraan, ibu,” ucap Nizam, driver ambulance yang standby di Grahadi kepada Gubernur Khofifah.

Orang nomor satu di Jatim ini lalu mengapresiasi masyarakat Jatim yang bisa menerima jenazah pasien positif covid-19 di wilayahnya. Ini berarti, proses sosialisasi ke masyarakat telah berlangsung dengan sangat baik.

Terlebih, proses pemulasaraan jenazah pasien positif covid-19 sudah dilaksanakan sesuai protokol kesehatan yang ketat.

“Ini contoh yang baik karena menunjukkan bahwa masyarakat Jatim bisa menerima saat ada pemakaman jenazah covid-19 di wilayahnya,” pungkas Khofifah. (*)

By yusron

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *