Gempa yang terjadi pada Minggu (05/08) di 8,37 LS 116,48 BT tepatnya di Laut Pesisir Lombok Utara, juga dirasakan oleh warga di Jawa Timur. BMKG merilis kekuatan gempa mencapai 7,0 SR dengan kedalaman 15 km.
Kondisi demikian Peringatan Dini Tsunami telah diaktivasi. Potensi tsunami terjadi dan di rasakan di wilayah Lombok Timur Bagian Utara, Badas dan Lembar termonitor ketinggian maksimal mencapai 0.135 meter. Masyarakat dikabarkan masih melakukan evakuasi mandiri di tempat yang lebih aman.
Tidak hanya di wilayah NTB, ruang operator di Pusdalops-PB BPBD Jawa Timur, juga terpantau getaran dengan II MMI. Informasi yang diterima, dampak getaran gempa dirasakan, mulai wilayah Banyuwangi, Jember, Situbondo, Bondowoso, Lumajang, Malang, Pamekasan, Sumenep, Surabaya, Sidoarjo, Wilayah pulau madura, Trenggalek, Ponorogo.
“Meski prediksi gelombang paling tinggi hanya setengah meter, tapi kami minta masyarakat segera jauhi bibir pantai dan mencari tempat yang jauh lebih tinggi. Upayakan untuk tetap tenang dan tidak panik,” ungkap Kepala BMKG Pusat, Dwikorita Karnawati di Jakarta, Minggu (5/8).
Berdasarkan analisis peta guncangan gempa dirasakan. Intensitas gempa dirasakan tertinggi di kota Mataram VIII MMI. Dengan melihat kondisi tersebut diperkirakan kerusakan bangunan banyak terjadi di kota tersebut. Umumnya bangunan yang dibangun dengn konstruksi tahan gempa juga akan mengalami kerusakan, jika mencapai VII MMI.
Pusdalops PB Jawa Timur terus melakukan penggalian data terhadap dampak gempa yang terjadi di Lombok Timur. Dipastikan wilayah Malang dirasakan II – III MMI begitu juga wilayah Sawahan, Nganjuk. Hingga kini, gempa susulan masih terus terjadi, tercatat sebanyak lebih dari 15x gempa susulan dengan kekuatan minimal 5,0 SR.
Hingga pukul 22.00 WIB terjadi 47 kali gempa susulan dengan intensitas gempa yang lebih kecil. BMKG menyatakan bahwa gempa 7 SR tadi adalah gempa utama (main shock) dari rangkaian gempa sebelumnya. Artinya kecil kemungkinan akan terjadi gempa susulan dengan kekuatan yang lebih besar.
Diungkapkan, hingga saat ini BMKG terus memantau kondisi terkini pasca gempa dan berkoordinasi dengan pihak- pihak terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Masyarakat dihimbau untuk tetap waspada dan terus memperhatikan arahan Pemerintah setempat untuk mengurangi risiko yang akan terjadi akibat bencana.