Sidoarjo, Gunung Agung di Kabupaten Karangasem Provinsi Bali saat ini berada di Level IV (Awas) yang berpotensi terjadinya Erupsi. Segala upaya sudah digerakkan dalam rangka mengantisipasi ancaman tersebut baik oleh pemerintah Provinsi Bali maupun Pemerintah Pusat. Merujuk pada sejarah meletusnya G. Agung pada tahun 1963 yang berdampak signifikan ke wilayah provinsi Jawa Timur, BPBD Provinsi Jawa Timur sebagai kepanjangan tangan dari Gubernur Jawa Timur melaksanakan antisipasi penanganan dampak Erupsi G. Agung di Jawa Timur, Rabu 27 September 2017.
Bapak Kalaksa BPBD Provins Jawa Timur (Drs. Ec. Sudarmawan, MM) memimpin langsung rapat koordinasi yang dihadiri oleh SKPD Provinsi terkait ( TNI, POLRI, Angkasa Pura, Dinkes, Dinsos, BLH, Dishub, BMKG, Kantor Sar Surabaya, PMI, FPRB jatim) & BPBD kab/kota yang diperkirakan terdampak seperti Kab. Banyuwangi, Jember, Situbondo, Bondowoso, Kab. Probolinggo, Kota Probolinggo, Kab. Pasuruan, Kota Pasuruan dan Kab Malang.
Rakor ini menghasilkan data logistik dan sumber daya yang dipergunakan untuk kesiapsiagaan dampak erupsi G. Agung di wilayah Provinsi Jawa Timur maupun support/ dukungan sumber daya ke provinsi Bali sebagai Provinsi tetangga. Selain itu, perlu adanya penyebaran informasi terkait kondisi kekinian G. Agung kepada masyarakat Jawa Timur yang akurat sehingga tidak terjadi informasi maupun berita-berita yang dapat meresahkan masyarakat.