Bagikan

Hujan lebat terjadi pada Senin (16/06) malam hingga Selasa (17/06) hampir seluruh wilayah Jawa Timur. Wilayah yang terpantau banjir diantaranya kabupaten Gresik dan Sidoarjo. Hingga Selasa sore, BPBD kabupaten setempat masih melakukan tindakan darurat guna mengurangi dampak kejadian banjir.

Lokasi stategis Sidoarjo juga menjadi sasaran genangan air. Bandara Internasional Juanda yang berada tidak jauh dari pantai terkena imbas dari luapan air pasanga dan hujan deras semalam. Landasan pacu dalam bandara memang tidak ada genangan. Namun, akses keluar masuk kendaraan baik dari tol maupun jalan biasa dilaporkan banjir. Ketinggian air terpantau hingga lutut orang dewasa. 

Manager operasional Juanda menyampaikan bahwa pihaknya telah mengoptimalkan seluruh mesin penyedot air yang dimiliki. BPBD Kabupaten Sidoarjo juga menerjunkan mobil Pemadam Kebakaran untuk menyedot air. BPBD provinsi terus mengupayakan tindakan guna mengurangi dampak luapan air yang mengganggu akses menuju bandara.

Berdasarkan analisa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geologi (BMKG) statisun Meteorologi Juanda Surabaya, Mei 2014 sudah memasuki musim kemarau. Namun, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih mengguyur wilayah jatim. 

Hujan lebat berawal dari terbentuknya awan penyebab hujan (cumulonimbus) di perairan sebelah timur Sidoarjo. Kumpulan awan tersebut juga bergerak dari dataran tinggi di Tretes, Pasuruan – Jatim menuju Sidoarjo. Dari pantauan radar BMKG dapat disimpulkan beberapa kecamatan Sidoarjo dan sekitarnya mengalami hujan lebat disertai petir.

Pergerakan awan juga sangat dipengaruhi dengan arah angin. Terpantau dari citra BMKG, hujan yang terjadi dikarenakan adanya pengaruh angin gunung yang bertiup pada malam hari. Seperti air, suhu udara juga bergerak dari suhu tinggi ke rendah. Sehingga terjadi pertemuan dua massa udara atau lebih (konvergensi) di wilayah Sidoarjo. Kondisi yang demikian dapat mengakibatkan terjadinya pertumbuhan awan penyebab terjadinya hujan atau awan konvektif.

Terpantau dari radio komunikasi warga melaporkan wilayahnya banjir. Terpantau di Kecamatan Taman, Sedati, Sawotratap, Masangan dan Gedangan ketinggian air antara 30-70 cm. Genangan air cukup mengganggu warga yang beraktifitas di luar rumah. Kemacetan juga dirasakan di titik simpul Surabaya-Sidoarjo. 

Analisa  yang sama juga disampaikan BMKG stasiun Maritim Perak. Pada Selasa (17/06) merupakan puncak dari pasang air laut. Tinggi air laut pada pukul 14.00 WIB terpantau mencapai 90 cm. Kondisi ini teramati di aliran sungai yang menuju ke laut mengalami peningkatan air. Selain itu beberapa titik dilaporkan air meluber ke jalan. 

“BPBD provinsi dan kabupaten bersama instansi terkait, mengupayakan mesin sedot air guna mengurangi debit air”, kata Kepala BPBD Provinsi. Hingga kini tim reaksi cepat BPBD Kabupaten Sidoarjo masih berada di lokasi kejadian banjir guna mengurangi dampak banjir. 

Untuk analisa dari BMKG >> unduh disini <<

By dino

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *