Pasca bencana tsunami di Aceh tahun 2004 yang mengakibatkan hilangnua lebih dari 230 ribu jiwa. Harta benca warga dan fasilitas umum yang tak terhingga nilainya membangkitkan masyarakat Indonesia serta internasional untuk segera membangun kemampuan penduduk guna mengantisipasi potensi ancaman tsunami di masa mendatang.
Ketika membahas bahaya tsunami maka persoalannya menjadi lebih kompleks karena ancaman tsunami lokal di Indonesia memerlukan pendekatan yang sangat spesifik. Namun demikian sebenarnya sudah banyak unsur-unsur di dalam rencana kontigensi tsunami yang telah dikembangkan. Oleh karena itu, BPBD Jatim bekerja sama dengan GIZ-IS Jerman, UN-OCHA (PBB), dan AIFDR-AUSAID melaksanakan kegiatan yang bertema lokakarya pertukaran perencanaan kontigensi tsunami berbagi konsep dan pengalaman.
Acara yang digelar di Hotel Novotel, Surabaya ini juga di hadiri oleh Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagan BNPB serta beberapa perwakilan dari BPBD antara lain BPBD Kota Padang, DIY, NTB, Bali, Jabar, Kab. Badung, BPBD Pacitan, Kab. Blitar. Peserta yang hadir dalam acara ini merupakan daerah yang menjadi daerah rawan tsunami di Indonesia. Dalam kegiatan ini dibahas mengenai bagaimana implementasi yang dilakukan dalam rangka mengimplementasikan peringatan dini tsunami di daerah masing-masing. Sehingga dalam acara ini diperoleh informasi dan penyesuaian terhadap program-program yang dilaksanakan oleh masing-masing wilayah yang berdampak tsunami.
Kegiatan yang dilaksanakan pada 03-04 Oktober 2012 ini juga membahas bagaimana pengalaman masing-masing wilayah melakukan kegiatan pemetaan dengan menyusun peta bahaya tsunami. Dalam peta bahaya tersebut maka kemudian akan dimunculkan perencanaan evakuai, sosialisasi pengembangan rantai peringatan untuk daerah hingga pelatihan tsunami (tsunami drill).
Koordinasi adalah tugas yang diemban oleh BPBD dalam kegiatan penangganan bencana “BPBD menjadi lembaga yang bertanggung jawab dalam hal penyelenggaraan penanggulangan bencana di wilayahnya.” Ungkap Kepala Pelaksana BPBD Jatim. Lanjut dalam sambutan yang disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim mengungkapkan bahwa selayaknya acara ini dapat mewujudkan kesamaan pandang, gerak dan langkah dalam upaya peningkatan optimalisasi penanggulangan bencana di daerah.